- Nama : Ratnadewi Hapsari
- Asal : Jakarta, DKI Jakarta
- Umur : 58 tahun
- Profesi : Pensiunan Swasta
- Penyakit : Glukoma
Saya menderita glukoma selama 2,5 tahun. Setelah minum 3 botol XAMthonePlus®, obat alami glukoma, selama 2 minggu lebih, glukoma saya membaik, saya bisa
melihat kembali. Saya minum 30 ml atau setara dengan 6 sendok makan per
hari. XAMthonePlus® memang luar biasa.
- Nama : Ida Suleha
- Asal : Mojokerto, Jawa Timur
- Umur : 56 tahun
- Profesi : Pensiunan Negeri
- Penyakit : Glukoma
Saya sudah pensiun beberapa tahun lalu dan menderita glukoma selama 1
tahun. Setelah minum 2 botol XAMthonePlus®, obat alami glukoma, selama 2 minggu, glukoma saya
membaik, saya bisa melihat kembali. Saya minum 30 ml atau setara dengan
6 sendok makan per hari. XAMthonePlus® memang luar biasa.
- Nama : Juminawati
- Asal : Sidoarjo, Jawa Timur
- Umur : 57 tahun
- Profesi : Penjual Sayur
- Penyakit : Glukoma
Saya menderita glukoma selama 1 tahun. Setelah minum 1 botol XAMthonePlus®, obat alami glukoma, selama 5 hari, glukoma saya membaik, saya bisa melihat
kembali. Saya minum 6 sendok makan per hari. XAMthonePlus® memang luar
biasa. Kalau sudah mau habis saya kurangi takarannya, dari 6 sendok
makan menjadi hanya 3 sendok makan, tetapi tidak mengurangi kualitas
dari XAMthonePlus®.
- Nama : Yuliana Safitri
- Asal : Surabaya, Jawa Timur
- Umur : 58 tahun
- Profesi : Pensiunan Swasta
- Penyakit : Glukoma
Saya menderita glukoma selama 2 tahun. Setelah minum 1 botol XAMthonePlus®, obat alami glukoma, selama 5 hari, mata saya bisa melihat kembali walaupun
belum begitu jelas. Saya minum 30 ml atau setara dengan 6 sendok makan
per hari. XAMthonePlus® memang luar biasa.
- Nama : Bu Ali
- Asal : Sidoarjo, Jawa Timur
- Umur : 60 tahun
- Profesi : Ibu Rumah Tangga
- Penyakit : Glukoma
Saya menderita glukoma selama 2,5 tahun. Setelah minum 2 botol XAMthonePlus®, obat alami glukoma, selama 2 minggu, glukoma saya membaik, saya bisa melihat
kembali. Saya minum 30 ml atau setara dengan 6 sendok makan per hari. XAMthonePlus® memang luar biasa.